Sudah 10 tahun saya tidak ke bioskop, tapi hari ini, akhirnya berangkat juga untuk mengabulkan keinginan si kecil yang masih kelas 1 SD untuk menonton film Jumbo. Awalnya, saya kira, film ini hanyalah film anak-anak biasa dengan segala riuh cerianya yang menunjukkan wajah gembira.
Pada bagian awal banyak narasi kesedihan, sebuah persaingan dalam permainan yang tentu saja biasa ditemukan. Ekspektasi pun meninggi. Hingga kemudian muncul tokoh "Hantu Meri" dan cerita makam yang kena gusuran, yang mengubah semuanya.
Jika Don digambarkan sebagai simbol "ksatria gelembung" yang berhasil mendapatkan juara atas pentasnya, maka ceritanya akan membingungkan dari sisi edukasi. kenapa Don harus bersekutu dengan setan, dan setan pun harus dua kali dibohongi manusia yang sudah berjanji dua kali membantunya? kenapa harus ada narasi penggusuran makam?
Don menjadi "Ksatria gelembung", mengapa ksatria sekedar bermain sabun dan berteman dengan setan?
Padahal bisa saja, narasi setan diganti dengan kekompakan tim manusia. Gelembung sabun, menjadikan Don sebagai anak yang sedang bereksperimen di laboratorium dan mendapatkan banyak penghargaan.
Jalan cerita ini yang sebenarnya membuat cerita ini menjadi kurang baik dan tidak realistis untuk diterima.
Nilai lebih film ini adalah pada bagian animasinya yang begitu hidup dan tidak kalah dari film luar negeri, dan tentunya penggalan lagu yang disajikan begitu baik ketika Don bernyanyi.
Semoga ke depan, muncul film animasi yang lebih baik dengan jalan cerita yang lebih baik dan mendidik.
Tabik.