Dari isi cerita, komposisi karakter para pemain, tehnik pengambilan gambar termasuk transition shot dan ambiencenya semuanya perfecto, yg mengganjal hanya ketika Arini memperkenalkan diri sebagai Arini Chaniago (Chaniago adalah klan/marga asal minang) sementara Arini mengaku Ayahnya dari Bugis dan Ibunya Minang. Apakah di scene ini memang disetting Arini yg kurang teliti, karena memang peran dalam peran yg dimainkan menuntutnya memenuhi kebutuhan client, ataukah Andibachtiar Yusuf sang Sutradara yang kurang teliti. Tp overall ini film Indonesia era 2000an yg paling menarik perhatian gw.