Film Sri Asih seperti film superhero khas Indonesia lainnya (salah satunya Gundala). Kita bsa kesampingkan efek CGI yg masih kasar dan berfokus pada cerita.
Pada film ini, dimulai dgn scene seorang ibu hamil yg ngidam pengen liat gunung merapi dan tiba2 gunung erupsi.
Alur nya terlalu cepat, padahal kalau ada cuplikan semacam ada patahan lempeng bumi, hewan2 mulai berlarian, kemudian mulai ada firasat dr si tokoh utama, itu akan lebih smooth, tp pada kenyataanny tdk, gunung tba2 erupsi & semua pengunjung berlarian. Para pameran figuran yg berlarian pun tdk menunjukkan ekspresi panik, hanya lari2 kecil dan teriak2 sesuai script saja.
Intinya, pendalaman karakter dan sebab akibat yg merupakan dasar dr sebuah film superhero, di sini sangat minim sekali