Protagonis adalah seorang trainee assassin, jadi wajar kalau dia grasak grusuk dan emosional saat menjalankan misi, ditambah lagi ada jatuh satu korban tak bersalah gara2 ke-amatiran dirinya, yang berujung si protagonis luka parah karena merasa bersalah, dan akhirnya instrukturnya yang menyelesaikan misi.
Setelah si protagonis sembuh, instrukturnya kasih kritik dan saran, lalu si protagonis jadi defensif karena merasa rasa bersalahnya itu 'benar' dan nggak seharusnya 'assassin' itu berdarah dingin (?)
Akhirnya si protagonis dibebastugaskan sementara dan ngga dikasih misi lain, yang membuat si protagonis uring2an sendiri (?)
Karena nganggur si protagonis tiba2 kepo sama tetangganya dan akhirnya terlibat kasus yang ternyata ada hubungannya sama calon gubernur, anaknya, polisi korup, dan mafia...
===========
Action oke lah, cukup kreatif, tapi kadang ngga masuk akal dan overdramatis,
Contohnya saat nyerang rumah yang isinya segerombolan polisi korup, ada adegan salah satu penjahat ditembak saat berdiri di depan pintu kamar di dalam rumah, tanpa ada tembakan lewat jendela, tanpa punya senapan sniper, tapi adegan selanjutnya si protagonis ternyata masih ada di luar rumah naik motor (???)
Gore dimana-mana tapi jadinya berlebihan, yang oke cuma yg di awal pas adegan yakuza, sisanya hit or miss,
Aktingnya beragam, ada yg oke, ada yg kaku, ada yg jelek, ada yg over, ada yg lebay...
Plot nya... hmmm... gimana ya, ngga koheren, dan dragging, kelamaan di soal anak calon gubernur dan monji, dan ga ada konklusinya juga, padahal yg menarik itu mestinya soal dia lawan organisasi assassinnya sendiri...
Jadinya banyak hal yang semestinya menarik utk dieksplor malah tidak, misalnya memperbanyak soal latar belakang si protagonis (yg bs membantu kita lebih paham motivasinya), atau soal dunia distopia yg jd settingnya, atau soal organisasinya..
Akan lebih efektif kalau actionnya less lebay (karena ini tema assassin), dikurangin, dan dibikin lebih efektif, apalagi saat lawan kroco yg bukan boss,
Skill si protagonis ini nggak jelas, lawan kroco pas masih bugar kewalahan, eh begitu lawan instrukturnya tiba2 seimbang, padahal kondisi dia masih luka-luka, duhh
Di awal udah menarik padahal, tapi di tengah jadi membingungkan (krn ga paham motivasi protagonis) dan dragging (plot anak cagub), dan endingnya maksa banget pengen ada sekuel, ya kalaupun ada semoga plotnya lebih koheren lagi