bagus banget saya suka, vibes yang disuguhkan bener” kaya film jadul, angle pengambilan gambar juga, keren banget saya harap dilan 90, 91 dan milea juga disuguhkan kembali dengan vibes seperti ancika hehe. tapi sebelum nonton filmnya saya baru selesai membaca kembali novel ancika 95, terus terang di film terkesan “ngibrit” padahal di novel ada banyak sekali momentum” yang saya pikir pasti ikut ditayangkan. baca novelnya jauh lebih dalam tapi nonton filmnya jauh lebih bikin berkesan karena saya ga nyangka kalau arbani yasiz terlihat sangat cocok memerankan dilan, tapi sayang durasi filmnya cepat sekali jadi saya hanya bisa membayangkan saja momentum” lain diperankan arbani dan zee. apa karena saya habis membaca novelnya kembali ya?